9:11 AM Simak yuk Cara Memilih Galvalum dan Bahan Bangunan Yang Baik | |
Sesudah itu, dirinya sendiri memikirkan utk coba buat batako yg di dalamnya di gabung sampah anorganik daur kembali itu. Bahan pembuat batako ialah pasir, semen, air serta beberapa sampah daur kembali itu. “Setelah di gabung rata lalu dimasukkan ke cetakan batako. Lantas saya keringkan, sesudah itu saya uji kekuatannya benar-benar kuat serta akhirnya benar-benar tangguh, ” kata eks karyawan perkebunan sawit itu ceritakan. Dari situlah, ia serta ayahnya Sapari (62) menghasilkan batako sampai beberapa ratus biji. Ia memiliki rencana memanfaatkan batako itu utk bangun musala di ruangan pabrik bank sampah. “Saya bikin batako lebih kurang 1. 000 biji, serta saya segera bikin musala memanfaatkan batako ini. Serta akhirnya benar-benar tangguh. Bahkan juga semuanya bangunan musala semua memanfaatkan paduan sampah anorganik daur kembali itu, dimulai dari pembuatan slop serta cor menggunakan menjadi pengganti batu koral. Serta akhirnya dapat di lihat sendiri, benar-benar kuat serta tangguh, ” terangnya. Ke depan, ia memiliki rencana dapat mematenkan temuaannya itu dan dapat menghasilkan batako dengan taraf tambah besar utk diperjual-belikan. “Ada ide utk mematenkan karya saya itu. Kemungkinan di Indonesia baru ada disini. Bahkan juga saya juga mulai buat pot bunga juga. Ide batako itu dapat saya berikan nama ASA, yg mempunyai arti menjadi alternatif pemrosesan sampah dan artinya asa. Atau ini juga singkatan nama saya (Ahmad Syamsul Arifin), ” terangnya sembari tertawa riang. | |
|
Total comments: 0 | |