Sesudah dari Gresik, kami mendatangi PT Hanil Jaya Steel serta PT Hasil Karya. Waktu hadir ke pabrik Hasil Karya, satu truk memiliki loabel PT Hanil Jaya Steel keluar dari pabrik. Saat dikejar serta di konfirmasi, si sopir, Supono, mengakui dua perusahaan ini mempunyai bos yang sama. “Memang sama, mengapa? Saya ingin kirim barang dari sini kesana, ” tuturnya. 

Staf PT Hasil Karya malas di konfirmasi waktu di tanya rekanan dengan PT Waringin Steel. 

Dari Krian, kami berubah ke Sidoarjo. PT Hanil Jaya Steel diketahui menjadi perusahaan yang mempunyai smelter baja memiliki besar di Jawa Timur. Di sini kami cuma dapat tembus sampai pos satpam. “Silakan membuat surat izin dahulu. Jika di setujui, baru hadir kembali kesini, ” kata seseorang satpam. 

Susah memandang Alif membohongi kami tentang besi yang di jual ke dua perusahaan ini. Karena petugas keamanan di PT Hanil Jaya Steel serta PT Hasil Karya berlaku akrab dengan Alif serta gestur mereka tampak seolah telah kenal lama. 

Mereka sama-sama tegur sapa serta terlibat perbincangan tentang kegiatan apakah yang dikerjakan sesudah lama tidak bertemu. Samar-samar nama 'Waringin' dimaksud dalam percakapan mereka. “Wah, Ayah telah tidak di Waringin lagi? bertanya seseorang satpam. “Kenapa Waringin tidak kirim barang lagi? ” bertanya yang lain. 

Beberapa minggu lalu, kami ajukan pertanyaan tentang rekanan PT Hanil Jaya Steel serta PT Waringin Steel. Direktur PT Hanil Jaya Steel, Sri Sundari, menyanggah perusahaanya sempat ambil scrap metal dari PT Waringin Steel. “Kami telah lama semenjak 2016, peleburan baja telah tidak operasional, menjadi kami tidak datangkan lagi scrap, ” katanya, tempo hari, 24 Januari 2018. 

“Tahun 2016 masih tetap ada peleburan, tetapi banyaknya tidak banyak. Kami tidak ada kontrak dalam jumlah besar, ” tuturnya. 

“Anak buah saya katakan tidak sempat ucap ada kontrak dengan PT Waringin Steel, ” tutur Sundari. 

Baca Juga: wallpaper dinding rumah 

Berkaitan rekanan dengan PT Hasil Karya, Sundari juga menolak. “Oh, tidak ada, cuma rekanan jual-beli antar-perusahaan saja. ” 

PT Gramitrama Jaya Steel 
Paling akhir, perusahaan yang disebut-sebut dikirimi besi loakan dari Brondong ialah PT Gramitrama Jaya Steel di Kebomas, Gresik. Alif berkata, besaran tonase pesanan dari perusahaan ini relatif minim. “Tapi intensif, tetap pesan terus-terusan. Karenanya mereka tetap menjadi prioritas, ” klaim Arif. 

Artikel Terkait: batu alam andesit

Perusahaan ini dipunyai oleh Yongki Witjahya. Waktu bertandang kesana pertengahan November 2017, Imam Sudrajat, orang dekat Yongki, membetulkan perusahaannya memperoleh bahan baku dari PT Waringin Steel. “Memang ada, ” katanya. Cuma jawaban pendek, selebihnya ia tidak ingin banyak bicara. 

PT Jawa timur Kekal Perkasa Steel 
Pada 18 November 2017, kami mendatangi kantor PT Waringin Steel di Pergudangan Suri Mulia Permai di Surabaya, tapi kami cuma lihat gudang itu telah kosong. Seseorang penjual warung kelontong di muka gudang menyampaikan jika satu bulan awal mulanya sang pemilik telah pergi.