Home » 2018 » September » 7 » Israel Izinkan Material Bangunan Masuk ke Gaza Palestina
11:51 AM
Israel Izinkan Material Bangunan Masuk ke Gaza Palestina

Rumah Iswanti mungkin dapat berubah menjadi prototipe bangunan di daerah riskan gempa. Memakai kotoran sapi jadi bahan baku utama, wanita 50 tahun itu membuat “istana”-nya dengan rencana earthbag house. 

DWI AGUS, Sleman 

SEBUAH bangunan serupa rumah kurcaci kelihatan mencolok di Dusun Tamanan Pabrik, Tamanmartani, Kalasan, Sleman. Beratapkan daun tebu kering, bangunan ini berdiri tangguh dengan taman disekelilingnya. Disaksikan dari dekat, kekhasan bangunan ini tambah kelihatan. Fondasinya berwujud tumpukan karung beras yg ringan diketemukan di pasar. Karung terdapat tanah serta jerami itu jadi substitusi batu bata. Dirapikan melingkar, sampai membuat dinding rumah. Ada dua bangunan hampir mirip yg di kaitkan suatu lorong. Rumah ini dibikin kala Lebaran 2014. “Bahan bakunya kotoran sapi serta tanah uruk dari basic sungai, ” papar Iswanti kala Radar Jogja menyambangi kediamannya barusaja ini. 

Rencana rumah punya wanita paro baya ini amatlah simple. Mendatangkan rumah pantas huni, nyaman, ramah dengan alam, serta tahan gempa. Lebih bahan bakunya kotoran yg tak terpakai. Iswanti mengatakannya earthbag house. 

Argumen Iswanti menempatkan rencana itu cukuplah kuat. Dia mafhum apabila lingkungan tempat tinggalnya termasuk juga daerah riskan gempa. Iswanti memahaminya sejak mulai beli tanah pada 2010 lalu. Berkaca pada gempa Jogja 2006 dengan resiko rusaknya besar. 

Atas basic perihal itu dia terus mencari rekomendasi rencana rumah. Sampai selanjutnya karya seseorang arsitek bernama Nader Khalili mengambil perhatiannya. Bermodalkan karung, figure ini sukses membuat bangunan tahan gempa. 
“Mencari di internet terus berjumpa earthbag house punya Nader Khalili. Pria ini sempat bikin rumah tahan gempa di sebagian negara, ” ujarnya. 
Rencana earthbag house pada prinsipnya gak jauh beda dengan rumah-rumah simple di Indonesia. Cuma, rencana bangunannya menghapus beton serta bata jadi landasan. 

Hilangnya beton serta batu bata bukan bermakna bangunan tak tangguh. Dalam rencana tahan gempa, bangunan mesti ikuti aliran. Sesaat beton serta batu bata punyai pembawaan solid serta kaku yg malahan menantang gerakan lempeng bumi. 

Jadi substitusi batu bata, Iswanti memakai tanah campur jerami yg dibuntal karung beras buat landasan serta dinding rumah. “Tanahnya 1/2 basah, ” jelasnya. 

Privat sisi basic landasan, karung di isi dengan kerikil serta pasir. 
Landasan ini tak demikian tinggi. Hingga gak butuh kedalaman tanah bermeter-meter. Bahkan juga kedalaman landasan rumah punya Iswanti tak lebih dari satu mtr.. Buat kuatkan tumpukan karung, Iswanti memakai kawat duri besi sisa. Dan karungnya dipesan dengan cara privat. Berwujud gulungan panjang serta tak terputus.  Sumber :  http://bloghargabangunan.com

Views: 211 | Added by: Aprilia | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
avatar